WARUNG303 - Geliat bisnis hotel dan griya spa Alexis di Jl Pademangan, Ancol, yang telah beroperasi bertahun-tahun seketika meredup. Usaha itu resmi ditutup Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan wakilnya Sandiaga Uno, pada awal November lalu, tepat tiga pekan duanya menjabat.
Alasan utama Anies-Sandi menutup Alexis karena dugaan praktik prostitusi di dalamnya. Sekalipun DKI mendapatkan pajak bernilai fantastis dari tempat itu, keduanya memilih membangun Jakarta dengan uang halal.
"Kita ingin uang halal. Kita ingin dari kerja halal. (Pajak dari usaha prostitusi) Enggak berkah," tegas Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (31/10).
Kala itu, Anies menegaskan tindakan serupa juga berlaku untuk semua tempat hiburan yang menyediakan kegiatan prostitusi. Menurutnya, sikap tegas ini upaya menyelamatkan harga diri kota Jakarta.
"Akal sehat nih, apakah karena pemasukan yang banyak pelanggaran dibiarkan? Saya menyelamatkan yang tak ternilai, harga diri, nilai sebuah ketertiban," jelas Anies.
Dua bulan lebih setelah Alexis resmi ditutup, sempat beredar kabar tempat itu kembali beroperasi. Namun bisnis itu disamarkan menjadi tempat karaoke 4Play. Isu itu sempat membuat kaget meski belakangan dipastikan Sandiaga izin karaoke 4Play masih berlaku tak menyalahi aturan.
"4Play itu karaokenya yang memang masih berlaku izinnya. Hotel dan griya pijat kan sudah ditutup," kata Sandi.
Pihak Alexis Group juga membenarkan yang tetap beroperasi adalah karaoke 4Play. Izin usaha itu tergabung bersama enam izin lainnya.
"Terkait nama Foreplay itu adalah nama bar kami yang berada di lantai 1. Izinnya berdiri sendiri ada enam," kata Legal & Corporate Affair Alexis Group, Lina Novita.
Dua bulan setelah isu itu mereda, belakangan Sandiaga mencurigai ada kegiatan menyimpang seperti praktik 4Play di karaoke 4Play. Kecurigaan itu muncul setelah dirinya mendapatkan laporan dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.
"Ini yang tadi dilaporkan juga oleh Bu Tinia dan kita akan tegas, kalau ada pelanggaran lagi kita akan berikan teguran dan surat peringatan dan kita akan ikuti proses," kata Sandiaga di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (1/2).
Laporan itu sedang ditindaklanjuti dan dipelajari. Jika benar ada, Sandi menegaskan Pemprov DKI tak akan tinggal diam.
"Ya kita proses karena itu ada tahapannya, tahapan peringatan surat peringatan dan kalau terus melanggar dan melewati batasnya ya tentu kita tidak segan mencabut izinnya," tegas Sandi.
Terpisah, Ketua Asosiasi Tempat Hiburan Malam Jakarta, Erick Halauwet, menilai secara kabar yang ditujukan untuk tempat karaoke 4Play sebaiknya dibuktikan langsung oleh petugas Pemprov DKI. Jangan hanya karena informasi segelintir lantas mengancam akan menutup.
"Ya selidiki dulu lah, kalau semua informasi ditelan begitu saja ya semua tempat hiburan di Jakarta ini tutup. Seenaknya aja ini gubernur main tutup. Itu enggak elegan," kata Erick saat dihubungi merdeka.com, Jumat (2/2).
"Bisa enggak membuktikan, ini yang kita serahkan," sambung dia.
Sejak penutup Alexis, kata Erick, banyak pengusaha hiburan di Jakarta menjadi resah. Mereka cemas karena ragam informasi yang berada bisa saja berujung pada nasib yang sama seperti Alexis.
"Mereka mau tutup semua karena susah juga usaha kalau dicurigai terus. Harusnya inspeksi dulu, beliau itu kan punya anak buah. Sekarang enggak tau mau ngapain jadinya tempat hiburan yang disasar," kata Erick.
Terkait 4Play sejauh ini yang dia ketahui merupakan tempat karaoke. Jikalau kemudian ada yang menyimpang ada baiknya dibuktikan dan dibina.
"Pengusaha itu dibina bukan dibinasakan. Kalau perlu beliau langsung turun tangan, supaya kita enggak jadi bulan-bulanan," katanya.
Di luar itu pula, dia sangat menyesalkan sejak dilantik Anies-Sandi menolak bertemu dirinya. Padahal itu sangat penting sehingga hal-hal yang berkaitan dengan tempat tempat hiburan malam di Jakarta bisa dibahas duduk bersama.
"Itu dia, beliau enggak pernah mau saya minta waktu untuk ketemu. Padahal ini teman-teman resah," sesal Erick.
SHARE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar