Selasa, 06 Februari 2018

Tindakan Dan Ucapan Anies Berbeda Saat Atasi Banjir Di Jakarta Sewaktu Kampanye

Share On Facebook ! Tweet This ! Share On Google Plus ! Pin It ! Share On Tumblr ! Share On Reddit ! Share On Linkedin ! Share On StumbleUpon !
Anies tinjau banjir di Kebon Pala. ©2018 Warung303.com/Ahda Bayhaqi

WARUNG303 - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mempersiapkan diri akan datangnya kiriman air dari Bogor. Persiapan tersebut dilakukan usai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan informasi akan adanya peningkatan volume air di Sungai Ciliwung dari Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Pemprov DKI sudah membuka semua pintu air dan semua pompa air sudah disiagakan. 450 pompa sudah disiagakan di titik rawan banjir, dan saat ini terdapat 20 pompa mobile yang siap bergerak kapan saja.

Dalam penanganan banjir Jakarta, Anies sempat berencana membuat sumur resapan di perumahan warga. Hal tersebut merupakan salah satu solusi banjir dari Anies- Sandiaga Uno. Pernyataan tersebut disampaikannya saat kampanye di Pesing Garden, Kelurahan Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa, 24 Januari 2017.

"Ya jadi, secara umum pengelolaan air di Jakarta ini kita harus memperbanyak vertical drainase," ujar Anies.

Banjir di Kampung Pulo 2018 Warung303.com/Iqbal S Nugroho

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengungkapkan, sumur resapan dibuat untuk memasukkan air hujan ke tanah. Menurutnya, saat ini masih sedikit ada usaha untuk membuat sumur resapan.

"Di mana air hujan itu semaksimal mungkin dimasukkan ke dalam tanah. Dan ini membutuhkan kerja yang besar, karena saat ini masih minim sekali usaha untuk memasukkan air ke dalam tanah," jelasnya.

Kala itu, Anies mengkritik upaya penanganan banjir yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama. Sebab pada masa kepemimpinan Basuki atau akrab disapa Ahok itu, penanganan banjir dilakukan dengan mengalirkan air hujan ke laut. Sedangkan, dia menilai yang dibutuhkan saat ini adalah memasukkan air ke tanah.

"Yang dilakukan saat ini itu adalah semaksimal mungkin mengalirkan air ke tempat lain. Itu ke mana, ke laut, lalu dibuatlah saluran-saluran untuk mempercepat agar air sampai ke laut secepat mungkin," tegasnya.

"Sebenarnya yang dibutuhkan justru air masuk ke dalam tanah. Karena itu, yang akan kita lakukan memperbanyak sumur-sumur resapan. Dan sumur-sumur resapan ini adalah sumur resapan yang besar yang serius," tambahnya.

Anies di lokasi banjir 2018 Warung303.com/Hari Aryanti

Sedangkan, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengingatkan Anies mengenai pentingnya normalisasi kali. Prasetio mengatakan, normalisasi mulai dari Kali Ciliwung, Pesanggarahan, Angke dan Sunter harus terus dilakukan. Mengingat kondisi fisik kali di ibu kota sudah berkurang dengan adanya sampah dan sedimen lumpur serta bangunan di pinggir kali.

"Ya kesimpulannya, masyarakat di bantaran kali itu harus digeser, harus dipindahkan. Karena fungsi sungai dengan lebar yang semestinya harus optimal, kan sekarang menciut. Air itu tidak bisa dilawan. Kalau api disiram api, bisa padam, nah air mau dilawan pakai apa," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (6/2).

Dia mengungkapkan, sempat turun ke lokasi banjir di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, kemarin malam, Senin (5/2). Melihat kondisi Jakarta banjir, Prasetio menilai, kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan normalisasi Kali Ciliwung harus diteruskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.

"Masa setiap tahun ada banjir kiriman. Maka Ibu Kota setiap tahun selalu mendapat masalah yang sama. Jadi saya sebagai wakil rakyat di sini, mendorong agar normalisasi dilakukan. Kebijakan yang sudah baik dulu, dilanjutkan kembali," tegasnya.

Author:

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright ©2016 CERITA HOT TERBARU • All Rights Reserved.
Distributed By Protemplateslab & Template Design by BTDesigner • Powered by Blogger